Bersama dengan angin kencang, muncul sekelompok siluman, menangkap guru dan murid. Tang Seng diam-diam melihat, di atas duduk seorang raja iblis yang tampangnya kejam, raja iblis itu memberi perintah, siluman-siluman mengikat guru dan murid. Saat itu seorang siluman kecil datang melapor: “Raja Gunung Beruang dan Taois Khusus datang!”
Raja iblis segera keluar menyambut, dua orang itu menyebut raja iblis sebagai Jenderal Harimau. Jenderal Harimau berencana menggunakan Tang Seng dan lain-lain untuk menjamu tamunya. Raja Gunung Beruang berkata: “Hari ini, cukup pilih makan dua orang saja.” Lalu, Jenderal Harimau membelah perut dan menggali jantung kedua pelayan Tang Seng, memakannya hidup-hidup. Tang Seng hampir pingsan.
Langit hampir terang, siluman-siluman semua bersembunyi. Tang Seng ketakutan sampai bodoh, tertidur lelap. Tiba-tiba seorang tua dengan tongkat kayu pelan-pelan mendekatinya, mengibaskan tangannya, tali yang mengikat Tang Seng semua putus, lalu meniup napas ke arahnya, Tang Seng bangun, segera membungkuk memberi hormat berterima kasih kepada orang tua itu, orang tua itu berkata: “Tempat ini disebut Bukit Dua Cabang, adalah tempat yang berbahaya.”
Orang tua itu menyuruh Tang Seng mengambil bawaan, menuntun kuda, membawanya ke jalan besar. Tang Seng segera mengikat kuda, bersiap memberi hormat terima kasih, mendongak melihat orang tua itu sudah naik seekor burung bangau putih merah terbang pergi, dari langit jatuh sehelai kertas, Tang Seng menerima melihat baru tahu orang tua itu adalah Bintang Emas Taibai, lalu segera memberi hormat ke arah langit tanpa henti.
