Tang Seng ketakutan. Liu Boqin buru-buru berkata: “Tuan agung jangan takut, menurut kata orang tua, ketika Wang Mang memberontak dulu, gunung ini turun dari langit, di bawah gunung masih tertekan seekor kera dewa yang tidak bisa mati kelaparan atau kedinginan, tadi pasti kera dewa itu yang berteriak, tuan agung tidak salah pergi melihat-lihat.”
Kera dewa ini adalah Sun Wukong yang dulu ditindih oleh Rulai di bawah gunung. Dia melihat Tang Seng langsung berteriak: “Guru cepat selamatkan saya keluar, saya akan melindungi Anda ke Barat untuk mengambil kitab suci. Beberapa hari lalu Guanyin Bodhisattva datang menasehati saya, menyuruh saya menjadi murid Anda.” Tang Seng sangat senang mendengarnya, tetapi juga sangat khawatir, tidak ada cara untuk menyelamatkan Sun Wukong keluar.
Sun Wukong berkata bahwa selama tulisan emas Rulai Buddha di puncak gunung diambil maka sudah cukup. Setelah Tang Seng mengambil tulisan emas tersebut sesuai dengan permintaan Wukong dan Liu Boqin dan lain-lain mundur ke tempat sepuluh li jauhnya menunggu. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh seperti langit runtuh dan bumi retak, Gunung Lima Unsur terbelah dua, seketika pasir terbang dan batu berjalan, debu penuh langit, membuat orang tidak bisa membuka mata.
Ketika Tang Seng membuka matanya, Wukong sudah berlutut di tanah, memberinya hormat. Tang Seng melihat dia telanjang bulat, lalu mengambil sepasang sepatu dan celana dari bungkusannya dan menyuruhnya memakainya. Liu Boqin melihat Tang Seng menerima murid, sangat senang, berpisah dengan Tang Seng dan muridnya dan pulang. Wukong segera merapikan barang-barang, dan berangkat bersama gurunya.
