Lalu, Wukong membaca mantra, memanggil dewa gunung dan dewa tanah keluar, bertanya dari mana asal naga putih itu. Dewa gunung dan dewa tanah dengan hati-hati berkata: “Naga putih ini adalah Guanyin Bodhisattva yang menunggu Anda di sini untuk pergi bersama Anda mengambil kitab suci.” Wukong mendengarnya, marah sampai ingin mencari Guanyin Bodhisattva untuk berbicara.
Guanyin Bodhisattva tahu segalanya sebelum terjadi, naik awan datang ke Lembah Kesedihan, memberitahu Wukong: “Naga putih ini aslinya adalah anak Raja Naga Laut Barat yang melakukan kesalahan besar. Saya membela dia dengan kasih sayang agar dia menjadi kuda untuk Tang Seng. Jika tidak ada kuda naga ini, Anda tidak bisa pergi ke Barat.” Wukong terburu-buru berkata: “Dia bersembunyi di dalam air tidak mau keluar, bagaimana ini?”
Guanyin Bodhisattva tersenyum dan berteriak ke arah lembah. Naga putih segera berubah menjadi seorang pemuda tampan yang datang ke sisi Bodhisattva. Bodhisattva berkata: “Naga Putih Kecil, gurumu sudah datang!” Sambil berkata begitu dia melepaskan mutiara terang malam di leher naga putih itu. Menggunakan ranting pohon willow dicelupkan dengan embun manis mengayunkannya ke tubuhnya. Meniupkan napas surgawi. Berteriak “Berubah”. Naga putih berubah menjadi seekor kuda putih.
Guanyin Bodhisattva menyuruh Wukong menuntun kuda putih untuk menemui Tang Seng. Lalu pergi ke Gunung Roket di Laut Selatan. Wukong menuntun kuda, dengan gembira datang ke sisi Tang Seng. Tang Seng sambil mengusap kepala kuda dengan tangannya, berkata: “Kuda bagus, kuda bagus, Anda menemukan kuda di mana?” Wukong menceritakan kejadian yang terjadi. Tang Seng segera menundukkan kepala ke arah selatan. Berterima kasih kepada Guanyin Bodhisattva.
