字体:
护眼
关灯
开灯

Bab 3: Raja Langit Mengacau Istana Surga

Kaisar Giok mendengar Sun Wukong kembali ke gunung Huaguo, segera menyuruh Li Jing dan anaknya Nezha, membawa pasukan untuk menangkap Sun Wukong. Tidak disangka-sangka, perwira terdepan Jutingshen dan Sun Wukong belum bertarung beberapa ronde saja, kapak bunga sudah menjadi dua potong. Nezha melihatnya marah sekali sampai rambutnya berdiri semua, berteriak keras, berubah menjadi tiga kepala enam lengan, membawa enam senjata dan bertarung dengan Sun Wukong.

Sun Wukong juga tidak mau kalah, berubah juga menjadi tiga kepala enam lengan, membawa tiga tongkat emas dan bertarung dengan Nezha. Mereka bertarung lama sekali, masih belum ada yang menang. Sun Wukong diam-diam mencabut sehelai bulu dari tubuhnya dan berubah menjadi dirinya sendiri, bertarung dengan Nezha. Tubuh aslinya berputar ke belakang Nezha, mengangkat tongkatnya dan memukul. Nezha tidak sempat menghindar, terkena di lengan kirinya, sakit sekali sampai tidak peduli lagi menyerang balik, berbalik dan lari.

Kaisar Giok mendengar hal ini sangat marah sekali, bersiap-siap mengirim lebih banyak pasukan untuk bertempur dengan Sun Wukong. Pada saat itu Bintang Jingga lagi-lagi memberi saran mengatakan: “Lebih baik memberi Sun Wukong gelar Raja Langit yang hanya ada nama tanpa kuasa saja, tidak menyuruhnya mengurus apa-apa, hanya membiarkannya tinggal di langit saja. Daripada mengirim orang pergi berperang lagi, melukai pasukan.” Kaisar Giok mendengarnya merasa masuk akal, lalu menyuruh Bintang Jingga pergi berdamai.

(本章未完,请翻页)